Minggu, 14 Desember 2014

4 Jenis Investasi Property Potensial

4 Jenis Investasi Property Potensial


4 Jenis Investasi Property PotensialBisnis property tidak hanya berhubungan dengan tanah dan rumah saja. Karena terdapat banyak jenis bisnis ini yang bisa dikembangkan. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang. Agar keuntungan di bisnis ini lebih optimal, maka sangat penting untuk memilih jenis property yang paling tepat dikembangkan di sebuah kawasan. Apa saja jenis investasi property yang pada umumnya banyak dikembangkan?

Investasi tanah
Anda bisa membeli lahan atau tanah di sebuah lokasi tertentu, lalu membangun rumah yang cantik. Selanjutnya bisa menjual bangunan tersebut untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Pilihan untuk membeli tanah, mendirikan bangunan, melakukan renovasi dan menjual property tersebut, bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama dari kenaikan harga tanah yang telah dilengkapi bangunan dan kedua adalah keuntungan dari harga tanah tanpa dilengkapi bangunan. Dalam hal ini Anda hanya menjual tanah tanpa bangunan.

Investasi tanah kavling
Developer atau pengembang perumahan biasanya tidak hanya menjual unit rumah saja. Tapi juga menawarkan tanah kavling kepada masyarakat yang ingin membangun rumah sesuai seleranya. Bagi investor perseorangan bisa terlibat dalam bisnis ini, dengan membeli tanah kavling. Anda bisa membangun bangunan tertentu atau bahkan menjual tanah kavling tanpa bangunan apapun. Ketika harga tanah melambung tinggi adalah momentum tepat untuk menjualnya kembali. Supaya Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dalam waktu relatif singkat.

Investasi property yang disewakan
Beragam unsur properti bisa disewakan, agar mendatangkan keuntungan yang terus menerus. Seperti kos-kosan, apartemen, townhouse, rukan, ruko, rumah dan sebagainya yang bersifat jangka panjang. Siapa saja bisa menjalankan bisnis ini, baik perseorangan, investor institusi atau pengembang. Harga sewa property pada umumnya terus naik dari tahun ke tahun. Sehingga keuntungan finansial bisa semakin besar.
Investasi property, seperti apartemen, townhouse, rukan, rumah, ruko dan sebagainya,  umumnya terdiri atas kebutuhan primer dan sekunder. Kedua jenis ini berkaitan erat dengan penawaran dan permintaan property. Investasi primer berhubungan dengan suku bunga KPR, bahan bangunan dan sebagainya. Sedangkan investasi sekunder berhubungan dengan kependudukan dan keadaan sosial ekonomi.

Investasi property yang mempunyai goodwill
Untuk mendatangkan keuntungan investasi lebih optimal, maka akan diterapkan manajemen yang  profesional. Jadi investor tidak hanya membeli tanah kemudian membangun bangunan dan menyewakan atau menjualnya saja. Tapi sekaligus memberikan pelayanan yang lebih profesional kepada konsumennya. Jenis bisnis ini , seperti apartemen, villa, kondotel dan lain sebagainya.
Karena dikelola secara profesional, maka Anda akan membutuhkan tenaga ahli yang berkompeten dan berpengalaman. Sehingga profit bisnis ini bisa semakin optimal, dengan penerapan manajemen bisnis yang tepat. Pengelolaan yang salah tentunya akan mendatangkan kerugian tertentu, baik secara fisik bangunan atau keuangan.
Pangsa pasar investasi dan bisnis property semakin besar, berkaitan dengan kebutuhan yang selalu meningkat setiap tahunnya. Permintaan ini tidak hanya di kawasan kota besar saja, tapi juga berlangsung di daerah yang terbilang kecil. Salah satu kebutuhan yang terus berkembang di bidang property ini adalah perumahan. Tak heran pengembang pun semakin gencar melakukan pembangunan perumahan dengan harga ringan dan bangunan yang berkualitas dan model terkini.
Developer tidak hanya menyasar kawasan perkotaan atau pinggiran kota saja, tapi sudah menyasar sampai pedesaan untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk dikembangkan sebagai kawasan hunian yang menarik dan nyaman. Bila saat ini masih bingung dengan pilihan investasi di bidang property, berkonsultasi dengan pakar di bidang ini sangat penting dilakukan.

Minggu, 07 Desember 2014

Cara Memilih Bisnis yang Sesuai


Cara Memilih Bisnis yang SesuaiCara Memilih Bisnis yang Sesuai
Siapa yang tak ingin mendapatkan penghasilan tambahan? Pastinya semua orang tak berkeberatan melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan uang tambahan. Tak ayal banyak orang mencari pekerjaan baru meskipun telah menjadi karyawan. Terkadang tekanan pekerjaan di kantor pun membuat mereka tak betah dan mencari alternatif pekerjaan lainnya. Hal inilah yang membuat mereka membangun kerajaan bisnis sendiri ketimbang terus-terusan bekerja di perusahaan.
Beberapa orang mungkin tak akan percaya bahwa membuka usaha sendiri bisa membuat mereka makmur secara ekonomi. Namun kenyataannya berbeda, banyak pengusaha muda yang menjadi populer berkat usaha yang digeluti. Anda pun pastinya tertarik mengikuti jejak para pengusaha muda seperti ini. Sebelum memutuskan terjun di dunia bisnis, ada baiknya memang Anda mengetahui seluk beluk bisnis dan apa saja yang perlu dilakukan.
Salah satunya adalah bagaimana cara memilih jenis usaha yang sesuai dengan kemampuan atau hobi Anda. Sehingga usaha tersebut bisa berjalan beriringan tanpa Anda merasa terbebani sedikitpun. Untuk itu, berikut beberapa tips seputar memilih jenis usaha yang tepat.
1.   Jangan pernah ikut-ikutan trend
Trend berwirausaha memang tengah gencar-gencarnya digalakkan oleh pemerintah maupun pengusaha sukses. Wirausaha dianggap mampu membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Anda pun pastinya setuju dengan pandangan yang satu ini, namun jangan gegabah mengikuti trend berwirausaha. Umumnya para pengikut seperti ini hanya tergiur keuntungan instan yang dihasilkan dari berbisnis. Mereka tak memiliki fundamental berbisnis yang kokoh ketika memulainya. Bukan tidak mungkin, mereka akan dengan mudah goyah dan gulung tikar di tengah jalan.
2.   Pilih usaha yang sesuai dengan passion Anda
Usaha yang didirikan berdasarkan passion (gairah) dan kemampuan Anda biasanya tak akan terasa membebani. Anda akan enjoy menjalankan usaha baru tersebut tanpa ada perasaan bersalah atau takut di tengah jalan. Fokus untuk menggerakkan roda bisnis pun tak terbagi-bagi, antara hobi dengan usaha yang Anda jalani. Itulah mengapa kebanyakan wirausahawan enggan mengambil resiko menjalankan bisnis yang tak mereka mengerti sama sekali. Hal ini sama saja dengan terjun ke jurang yang Anda tak tahu seberapa meter kedalamannya.
3.   Terapkan tanggung jawab dan keberanian untuk mengambil resiko
Setiap usaha yang diambil pastinya memiliki tingkat kerumitan masing-masing. Tak jarang di tengah jalan pun Anda dihadapkan pada resiko berat. Apakah Anda berani mengambil keputusan yang mungkin akan merugikan atau menguntungkan bisnis Anda tersebut. Ketika Anda memutuskan menjadi wirausahawan, ini artinya semua tanggung jawab berada di pundak Anda. Tim yang Anda bangun harus solid untuk mendukung kemajuan bisnis tersebut. Suka tidak suka, semua pekerjaan harus bisa Anda handle dengan bantuan para karyawan.
4.   Cobalah langsung terjun ke lapangan
Setiap bisnis membutuhkan penanganan langsung dari para pemiliknya. Sebelum ataupun sesudah usaha dibuka, Anda tetap harus berani terjun langsung ke lapangan. Lakukan survei mendasar untuk mengetahui seberapa antusias konsumen dengan bisnis yang Anda buka. Atau cari tahu apa yang mereka butuhkan, sehingga ini bisa jadi peluang bisnis Anda tersendiri. Selalu berpikiran positif untuk membangun kerajaan bisnis Anda di masa depan.
5.   Bermimpilah setinggi mungkin
Pengusaha yang sukses bukan berarti tidak pernah mengalami kegagalan. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan di dalam hidupnya. Yang menjadi pertanyaannya adalah, seberapa besar keinginan Anda untuk bangkit? Saat bangkit, jangan lupa bermimpi sebesar-besarnya untuk menjadi target Anda ke depan. Dengan begini, Anda selalu termotivasi untuk melakukan kerja keras dalam mendapatkan target tersebut.

 Sumber