Sukses mencetak uang di usia muda, kenapa tidak ...
Menjadi pengusaha di usia muda tentu sebuah prestasi. Apalagi tidak
banyak anak muda yang sukses berbisnis. Namun, untuk sukses perlu kerja
keras dan kesabaran.
Itu pula yang dilakukan Hamzah Izzulhaq saat pertama kali merintis
usaha pada 2010. Saat itu usianya masih 18 tahun, ketika Hamzah
mendirikan CV Hamasa Indonesia yang bergerak di bidang kerajinan dan
pendidikan. Melalui CV ini, Hamzah memproduksi bantal, guling, kasur, sofabed,
dan sofa custom. Satu bulan produksinya 3.500 buah. Produksinya kini
telah dikirim ke berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Di bidang pendidikan, ia mengambil kemitraan bimbingan belajar Bintang
Solusi Mandiri (BSM).
Jumlah gerai bimbelnya saat ini sudah ada lima. Hingga kini total
karyawannya mencapai 70 orang. "Omzet saya Rp 350 juta sebulan," ujar
Hamzah. Sukses di usia muda membawa banyak pengalaman baru baginya.
Itu sebabnya ia kerap diminta menjadi pembicara untuk memotivasi
anak-anak muda agar berani berbisnis. "Saya sudah buktikan saya bisa sukses wirausaha di usia muda, saya
juga ingin ini menjadi inspirasi untuk anak-anak muda Indonesia. Jangan
takut berbisnis sejak muda," ujar Hamzah yang pernah mendapat sejumlah
penghargaan.
Di antaranya Pengusaha Muda Terbaik versi Ciputra Enterpreneurship
pada 2011. Di tahun sama ia juga pernah masuk lima besar nasional
Kompetisi Ekonomi Bidang Bisnis Universitas Indonesia. Terakhir pada
2012 saat ia terpilih menjadi finalis Nasional Wirausaha Muda Mandiri.
Pria kelahiran Jakarta, 26 April 1993 silam ini telah gemar mencari
uang sendiri sejak masih sekolah dasar (SD). Meski diberi uang saku dari
orang tuanya, ia merasa perlu mencari tambahan sendiri. "Waktu SD dan
SMP saya suka main di warnet, jadi uang sakunya kurang. Dari situ saya
mulai mencari uang sendiri," ujar Hamzah.
Saat di sekolah dasar ini Hamzah pun mencari uang dengan menjual
koran, jasa ojek payung kala hujan, juga mengamen. Semua ia lakukan
secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya. Keahliannya mencari
uang berlanjut di tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Hamzah yang kerap bermain game online di warnet, bisa mencapai level
tertinggi dalam permainan. Pin level yang tinggi itu pun dijual olehnya
secara online sesama pemain game. "Kelas dua SMP dulu, saya jual game
sampai harga Rp 1,2 juta untuk satu game," kenang Hamzah.
Sejak itu ia mengerti cara mencari uang. Menurutnya ketika duduk di
kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) ia pun mulai melakukan aktivitas
wirausaha. Pada kelas 1 SMA, Hamzah memulai bisnis berjualan pulsa.
Modal awalnya Rp 350.000 dari hasilnya menabung.
Kala itu, ia membeli sendiri etalase dan seluruh perlengkapan
berjualan pulsa. Lalu, konter pulsa itu dititip di rumah seorang teman
yang memiliki warung dengan sistem bagi hasil. Sayang, bisnis ini hanya berjalan tiga bulan. "Teman saya itu sering
pakai pulsa dan tidak bayar," ujarnya. Setelah itu, ia merintis berbagai
usaha. Jatuh bangun pun sempat dirasakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar